Bali Mamuja

berisikan catatan tentang dinamika budaya Bali

Sabtu, 16 Mei 2015

Teologi Hindu Bali



          Dewa Di Deweké (Tuhan Dalam Diri)

    Tetua kita sering menggumam dan mengatakan "eh cening de joh joh maturan nak Dewa Ada di Deweké " Saya sebagai orang yang sedang mempelajari teologi Hindu berpikir apa yang dimaksud tetua kita terhadap pernyataan  Dewa di Deweké
     Setelah ditelusuri berbagai sumber ternyata tetua kita sudah sangat paham tentang teologi Hindu yang sesungguhnya. Pengertian dewa di dideweké, bahwa dalam diri manusia yang menjadikan dirinya adalah adanya atman yang bersemayam di dalam diri mahluk yaitu manusia, binatang dan tumbuhan. 
     Atman  merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa atau roh yaitu yang menghidupkan manusia. Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini) Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman. Atman itu berasal dari Brahman, bagaikan matahari dengan sinarnya. Brahman sebagai matahari dan atman-atman sebagai sinar-Nya yang terpencar memasuki dalam hidup. Sehingga setiap diri manusia ada Tuhan.
        Dalam badan kita juga dibagi menjadi 3 yaitu Sukla sarira atau antah sarira atau penyebab kehidupan, dimana bermayamnya atman, yang kedua sukma sarira atau badan halus dimana terdapat jiwa /roh, budhi, pikiran , tri guna dan dasa indriya, ketiga adalah badan kasar yang terbentuk dari anca mahabhuta .
        Sehingga tidak salah bahwa tetua kita sering mengatakan dewa di deweke ternyata mereka sangat paham apa yang sesungguhnya dimaksud Teologi Hindu yang dikemas apik menjadi sebuah filosofi kelas tinggi.

Bersambung.......
Jika ingin mendapatkan tulisan secara utuh bisa hub. sukaardiyasa@yahoo.com/okamang@gmail.com
 

Sample text

Sample Text